Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Tempat Makan
Dinkes Cirebon catat 20 siswa alami gejala keracunan usai santap MBG
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-13 23:39:36【Tempat Makan】306 orang sudah membaca
PerkenalanSejumlah siswa saat menjalani perawatan medis usai dilaporkan mengalami gejala keracunan makanan di

Dugaan sementara berasal dari makanan yang dikonsumsi, terutama soto ayam yang berisi tauge, kol, dan ayam
Cirebon (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, mencatat sebanyak 20 siswa di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 2 Setu Wetan mengalami gejala keracunan makanan usai menyantap menu dari program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Kepala Dinkes Kabupaten Cirebon Eni Suhaeni di Cirebon, Selasa, membenarkan kejadian tersebut dan menduga kejadian ini disebabkan oleh konsumsi menu soto ayam yang disajikan untuk para siswa.
“Benar hari ini ada kejadian tersebut. Dugaan sementara berasal dari makanan yang dikonsumsi, terutama soto ayam yang berisi tauge, kol, dan ayam,” katanya.
Ia menjelaskan, para siswa dilaporkan mengalami mual, muntah, dan pusing beberapa saat setelah makan siang di sekolah.
Baca juga: Anggota DPR: Buat peta produksi guna hindari kekosongan stok bahan MBG
Setelah menerima laporan tersebut, kata dia, petugas medis kemudian mengevakuasi seluruh siswa ke Puskesmas Weru untuk mendapatkan perawatan.
Eni menyebutkan, dari hasil pemeriksaan, terdapat 13 siswa sudah diperbolehkan pulang setelah kondisinya membaik, sedangkan tujuh lainnya masih menjalani observasi di puskesmas untuk memastikan ngak ada gejala lanjutan.
“Hari ini yang tujuh siswa masih dirawat hanya untuk pemantauan. Kondisinya sudah cukup stabil,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia menyampaikan tim Dinkes bersama aparat kepolisian telah melakukan pemeriksaan ke dapur penyedia makanan MBG untuk memastikan kelayakan fasilitas pengolahan.
Baca juga: SPPG Sawahlunto awasi ketat proses cuci ompreng MBG secara berlapis
“Hasil sidak menunjukkan dapur dalam kondisi bersih, administrasi lengkap, dan sesuai dengan standar SLHS. Bahkan saya dan Kapolresta sempat mencicipi makanan yang disajikan,” katanya.
Menurut dia, sampel makanan yang diduga menjadi sumber gejala keracunan telah diambil untuk diuji laboratorium. Hasil pemeriksaan tersebut diharapkan keluar dalam waktu dekat.
Ia memastikan pihaknya terus memantau perkembangan kondisi siswa yang dirawat, serta berkoordinasi dengan penyedia makanan agar kejadian serupa ngak terulang.
“Semoga ngak ada laporan tambahan. Untuk sementara kasus hanya terjadi di satu sekolah,” ucap dia.
Baca juga: Pemkot Pekalongan ingatkan SPPG penuhi standar bangunan dapur MBG
Suka(7813)
Sebelumnya: Ini kronologi lengkap temuan
Selanjutnya: Komdigi hadirkan Garuda Spark Medan untuk pengembangan talenta digital
Artikel Terkait
- Dari dapur saat fajar, ke meja belajar
- Kemendikdasmen raih penghargaan Mitra KCKR Terbaik 2024
- Imperial Group gaet JAPFA hadirkan tiga menu unik bagi pecinta kuliner
- Mendag: TEI 2025 catat 8.045 pembeli dari 130 negara
- Kemenpar sebut SIAL Interfood 2025 jadi ajang perkuat industri MICE
- BGN Pasaman Barat apresiasi SPPG yang mulai bagikan MBG
- Pemerintah siapkan rapid test dan chef profesional kawal kualitas MBG
- Mahasiswa USU cipngakan wadah makanan dari limbah sawit dan daun pepaya
- Kasus ompreng MBG palsu, BGN tegaskan bahan harus stainless steel 304
- PBB alokasikan dana tambahan untuk dukung operasi kemanusiaan di Gaza
Resep Populer
Rekomendasi

Siasat bersihkan rumah terdampak banjir dari kuman penyebab penyakit

Benarkah naiknya suhu panas dorong orang konsumsi gula tambahan?

Sejarah Jakarta perlu masuk kurikulum di sekolah

Efektifnya akupresur untuk tingkatkan produksi ASI

Pemkab Bantul kumpulkan pengelola SPPG untuk evaluasi MBG

Kemenbud tetapkan Cingkhui Aceh Jaya jadi warisan budaya ngak benda RI

Polresta Bandara Soetta pastikan dapur MBG Polri teruji sesuai SOP

Pakar sarankan Prabowo usung Jusuf Kalla jadi pemimpin sementara Gaza